Desa adat Pongkor adalah sebuah kampung kecil yang terletak pada ujung pertemuan dua sungai besar yakni Wae Cecu ( batas timur ) dan (Wae Mese batas barat) yang keduanya mengalir ke laut Sawu. Pongkor sebuah desa adat yang terletak di kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Kampung kecil nan jauh ini ternyata menyimpan begitu banyak aset sejarah bagi peradaban Manggarai. Aset-aset sejarah itu menjadi saksi bisu bagaimana proses perjuangan nenek moyang kita dalam menumpas penjajahan di negeri ini..
Untuk menuju ke kampung ini dengan melewati beberapa perbukitan. Lingkungan di sekitar dikelilingi dengan pohon Kemiri, Mahoni, dan pohon-pohon yang lainya dan ladang kering. Akses jalan menuju kampung ini berupa jalan yang terbuat dari batu alam yang disusun terbentang dari arah utara (di depan kampung) hingga halaman kampung. Jalan batu tersebut dibuat pada sisi timur dan sisi barat menuju halaman kampung adat pongkor. Pada desa ini terdapat sebuah rumah adat . Rumah adat tersebut merupakan rumah induk atau disebut dengan Niang Mbowang Pongkor oleh masyarakat desa adat Pongor. Ditengah-tengah halaman kampung terdapat tata batu (susunan batu alam) yang berbentuk persegi empat atau yang biasa disebut dengan Compang. Pada bagian atas compang terdapat tiga buah makam yang merupakan makam dari tokoh masyarakat di kampung Pongkor terdahulu, dengan orientasi utara-selatan. Selain makam tersebut, pada bagian atas compang di sisi sebelah utara juga diletakkan sembilan buah meriam secara berjejer. Pada sisi barat meriam, terdapat sebuah gelang perunggu dan cincin perunggu yang diletakkan diatas sebuah batu alam sebagai simbol dari leluhur masyarakat desa adat Pongkor, difungsikan sebagai media pemujaan. Sementara, pada susunan batu yang terletak di sisi selatan compang diletakkan sebuah gelang perunggu sebagai simbol leluhur yang difungsikan untuk media pemujaan. Selanjutnya, pada sisi sebelah selatan kampung terdapat sebuah batu alam yang berukuran cukup besar, batu alam tersebut merupakan simbol dari kampung adat pongkor, yang mana batu tersebut sebagai media bagi masyarakat desa adat Pongkor untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan.
gelang perunggu dan cincin perunggu sebagai simbol leluhur yang difungsikan untuk media pemujaan.
sebuah gelang perunggu dan cincin perunggu yang
diletakkan diatas sebuah batu alam sebagai simbol dari leluhur
bagian dalam dari rumah adat Pongkor ( Niang Mbowang )
Gendang,gong juga robo tuak.
foto rumah adat Pongkor dari samping
depan rumah adat
Di tulis di Bali pada tanggal 22 November 2020.
#Asereba Mbaru Asi Pongkor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar