Kebanyakan para pelajar menjadikan
Pendidikan formal sebagai formalitas. Rajin berangkat sekolah hanya sebagai
formalitas. Sekedar mencapai legalitas, pengakuan masyarakat, teman dan
handaitolan saja. Salah satu tujuan utamanya yaitu mendapatkan legalitas berupa
ijazah.
Terjadinya dogma semacam ini
disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya sistem pendidikan, aturan yang
diperlakukan didunia pendidikan dan tidak adannya pendidikan moral pelajar di
dunia pendidikan.
Di dunia pendidikan sangat penting
adannya sistem yang mengatur jalannya pendidikan. Baik sistem yang mengatur
para pelajar, maupun para pengajar itu sendiri. Meskipun sistem ini sudah ada
dan sudah di jalankan, setidaknya sistem sekarang yang diterapkan di kelas
menggunakan sistem pemaksaan. Yaitu anak dituntut mendengarkan dan guru
menjelaskan.
Sistem cara ini cukup memberikan
stimulus rasa malas pada pribadi pelajar. Pelajar hanya diberi tugas dan di
jejali oleh PR tidak akan memaksimalkan kemampuan yang disimpan pada
usia-usianya. Bagi beberapa pelajar, kegiatan rutin semacam ini tentu akan
semakin menumbuhkan sikap, perilaku semakin tak peduli.
Kesemrawutan dalam dunia pendidikan
sekarang ini karena tidak ada pendidikan moral. Tanpa moral, kepribadian
seseorang tidak akan mencerminkan kebaikan. Tanpa moral, menjadikan anak pintar
digunakan untuk membohongi. Sama halnya dengan kepandaian yang dapat dimiliki
banyak orang, tetapi kepandaian tersebut belum tentu manfaatkan sebagai hal
yang positif. Sebaliknya, kepandaian era sekarang kebanyakan digunakan sebagai
kegiatan yang negatif.
Tidak heran jika sekarang kasus
korup merajarela. Contoh sederhananya melanggar peraturan yang berlaku, seperti
terlambat masuk sekolah, atau mungkin sengaja telat masuk sekolah. Begitu
pentingnya pelajaran moral. Karena pada dasarnya sesuatu hal yang besar itu di
mulai dari sesuatu yang kecil.
Dari ajaran moral yang sudah tertata,
biasannya akan memunculkan kesadaran tersendiri. Bahwa pendidikan formal tidak
sekedar menjadi legalitas berupa ijazah maupun sebagai formalitas. Tetapi lebih
dari sekedar itu, yaitu ilmu yang tiada tara. Ilmu tidak dapat dibeli dengan
sekardus emas, bahkan lebih mahal dari itu. (Alphyne Seriang)
Asereba Photto
asereba.pongkor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar